Kritik Arsitektur

Kritik Arsitektur RUMAH DAUR ULANG , dialog material kampung DATA PROYEK Proyek                         : Rumah Pharmindo 2...

Kritik Arsitektur


RUMAH DAUR ULANG, dialog material kampung

DATA PROYEK
Proyek                         : Rumah Pharmindo 2
Luas lahan/bangunan : 136.5 m2 / 125 m2
Tim Desain                  : Yu Sing, Benyamin Narkan, Teguh Radena

Rumah sederhana yang berada di daerah pinggiran kota Bandung dengan harga tanah masif relatif murah. Pilihan untuk tinggal di pinggiran kota merupakan pilihan sebagian besar masyarakat sebagai akibat melonjaknya harga tanah di kota.
Rumah ini berupaya memberikan alternatif desain sebagai rumah murah dengan dana yang sangat terbatas dan kebutuhan ruang yang banyak, namun tidak mengorbankan kualitas ruang. Selain sebagai solusi desain akibat dana yang terbatas, rumah ini sebenarnya mencoba untuk memberikan pengertian dan contoh kepada masyarakat luas bahwa rumah yang nyaman tidak hanya bisa dimiliki oleh rumah-rumah yang luas. Bahwa kehadiran arsitek tidak selalu hanya bagi rumah-rumah mewah. Bahwa dengan biaya yang sama, apabila didesain dengan serius akan menghasilkan kualitas ruang yang jauh lebih baik daripada membangun rumah tanpa arsitek. 



Karena itu, hampir seluruh material yang dipilih merupakan material murah yang umumnya dipakai pada ‘rumah rakyat’ yang biasanya tanpa bantuan arsitek dan banyak dipakai pada rumah-rumah dalam perumahan di mana rumah ini berada. Rumah pharmindo 2 ini memiliki kapling berukuran 10.5mx13m, dengan luas bangunan total 125 m2. Dengan luas rumah yang hanya 125 m2, masih dapat didesain 4 kamar tidur (luas kamar paling kecil 10m2 yaitu kamar tidur untuk 3-4 orang karyawan karena profesi pemilik sebagai pedagang masakan), 3 kamar mandi, dapur 12m2, balkon di depan dan belakang rumah, serta ruang keluarga yang berukuran 4mx7.5m (menyatu dengan ruang makan dan pantri) dengan pemandangan depan kolam waterfall dan taman kecil di belakang.


Rumah yang baik menurut Vitruvius harus memenuhi 3 sistem syarat yakni dari segi kekuatan (firmitas), fungsi (utilitas) dan juga keindahan (venustas). Ada factor lain yang menjadi pertimbangan untuk penghuni pada umumnya yaitu biaya. Dengan pemanfaatan material daur ulang yang disesuaikan oleh arsitek akan menjadi solusi untuk rumah murah sekaligus memenuhi fungsi, kekuatan, dan keindahannya. Saat ini pengembangan material bekas untuk harus ditingkatkan sebagai cara untuk ikut serta peduli terhadap lingkungan, Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut :

·       Tidak beracun sebelum maupun sesudah digunakan.
·       Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi lingkungan.
·     Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan kita pada tanah, kayu pada pepohonan).
·  Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan).
·        Dapat terurai dengan mudah secara alami


Untuk itu penghematan anggaran rumah akan sangat terasa ketika menggunakan material daur ulang ini, asalkan dengan teknik dan perawatan yang tepat. Penggunaan kayu, kusen bekas, kaca dll yang diberikan sentuhan kreativitas akan memberikan nilai lebih pada material tersebut jika diterapkan pada desain rumah dan dekorasi ruangan. Rumah yang indah, fungsional, dan kuat tidak hanya dapat dibangun dengan material mahal, juga dapat memanfaatkan material daur ulang selain sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Namun harus dengan pemilihan, teknik pemasangan dan perawatan yang tepat agar material yang digunakan kembali dapat memenuhi fungsi, kekuatan, dan keindahannya. 





sumber gambar : http://rumah-yusing.blogspot.com/2008/10/rumah-daur-ulang-dialog-material.html

You Might Also Like

0 komentar

My Motto

Learning with Passion